Cek Kehadiranmu
Pertanyaan Pemantik
- Pernahkah kalian mengetahui puisi rakyat itu seperti apa?
- Berdasarkan pengalamanmu puisi rakyat yang sering dijumpai erat kaitannya dengan budaya daerah mana?
Untuk Merangsang Pengetahuanmu Simak Video Kumpulan Pantun Berikut
Tujuan Pembelajaran
- Peserta didik mampu memahami puisi rakyat yang disimak/dibaca.
- Peserta didik mampu mengenal macam-macam puisi rakyat.
- Peserta didik mampu mengidentifikasi unsur-unsur puisi rakyat.
Materi Pembelajaran Mengenal dan Mengidentifikasi Unsur-Unsur Puisi Rakyat
Simak Video Pembelajaran Berikut
Definisi Puisi Rakyat
Puisi rakyat adalah sastra lisan berupa puisi terikat yang berkembang pada masa masyarakat tradisional. Dikatakan terikat karena puisi jenis ini diatur oleh ketentuan-ketentuan tertentu, seperti jumlah suku kata, jumlah baris, jumlah bait, dan rima. Puisi rakyat umumnya bersifat anonim (nama pengarangnya tidak diketahui), diwariskan secara turun-temurun dari mulut ke mulut, dan disebarkan dalam bentuk yang tetap dan tidak berubah. Puisi rakyat terikat aturan-aturan seperti jumlah kata dalam tiap baris, jumlah baris dalam tiap bait, dan juga pengulangan kata yang bisa terdapat di awal maupun akhir sajak (rima).
Tujuan puisi rakyat adalah untuk menghibur pembaca dan memberikan nasihat untuk mendidik anak. Selain itu, memberikan isyarat untuk memulai suatu permainan, mengajak, melarang untuk melakukan sesuatu, menggambarkan perenungan, serta untuk memprotes ketidakadilan yang terjadi di masyarakat. Hal-hal yang disampaikan dalam puisi rakyat biasanya berupa nasihat, sindiran, atau humor.
Jenis-Jenis Puisi Rakyat
Pantun
Pantun merupakan bentuk puisi tradisional yang berasal dari budaya Melayu dan sangat populer di berbagai daerah di Indonesia, Malaysia, dan Brunei. Pantun memiliki ciri khas berupa rima dan bait yang teratur, biasanya terdiri dari empat baris dengan pola rima a-b-a-b. Pantun digunakan untuk menyampaikan pesan, nasihat, hiburan, atau ungkapan perasaan dengan cara yang indah dan berseni.
Adapun ciri-ciri pantun, yaitu sebagai berikut.
- Satu bait terdiri atas empat baris.
- Setiap baris terdiri atas 8--12 suku kata.
- Baris pertama dan kedua merupakan sampiran.
- Baris ketiga dan keempat merupakan isi.
- Rima akhirnya berpola a-b-a-b. Artinya, bunyi akhir baris pertama sama dengan bunyi akhir baris ketiga dan bunyi akhir baris kedua sama dengan baris keempat.
Jenis-jenis pantun
- Pantun Nasihat
- Pantun Teka-Teki
- Pantun Jenaka
- Pantun Peribahasa
Gurindam
Gurindam merupakan salah satu bentuk puisi tradisional Melayu yang biasanya terdiri dari dua baris dalam setiap baitnya. Setiap bait gurindam berisi nasihat, petuah, atau ajaran moral yang disampaikan dengan bahasa yang padat dan bermakna. Meskipun bentuknya sederhana, gurindam sering kali memiliki makna yang dalam dan berfungsi sebagai media untuk menyampaikan nilai-nilai kehidupan dan etika.
Adapun ciri-ciri gurindam, yaitu sebagai berikut.
- Setiap bait terdiri atas dua baris atau larik.
- Setiap larik terdiri atas 8--14 suku kata.
- Larik pertama merupakan syarat, sedangkan larik kedua merupakan jawaban.
- Larik pertama dan kedua membentuk kalimat majemuk, umumnya merupakan hubungan sebab-akibat.
- Rima akhirnya berpola a-a
Syair
Syair merupakan salah satu bentuk puisi lama dalam tradisi sastra Melayu yang memiliki ciri khas tersendiri. Syair biasanya digunakan untuk menceritakan suatu kisah, memberikan nasihat, atau mengungkapkan perasaan, dan disusun dengan aturan yang ketat dalam hal struktur dan rima.
Adapun ciri-ciri syair yaitu sebagai berikut.
- Syair terdiri dari empat baris dalam setiap baitnya. Tidak seperti pantun, syair tidak memiliki bagian sampiran dan isi; keempat baris dalam syair semuanya berfungsi untuk menyampaikan isi atau pesan.
- Rima atau pola sajak dalam syair adalah a-a-a-a.
- Syair biasanya mengandung tema yang lebih serius dan mendalam, seperti cerita cinta, nasihat, cerita kepahlawanan, atau kisah-kisah religius.
- Syair cenderung lebih naratif dan deskriptif dibandingkan dengan pantun.
- Bahasa yang digunakan dalam syair sering kali berbentuk formal dan puitis, dengan pemilihan kata yang indah dan penuh makna.
Mantra
Mantra merupakan rangkaian kata-kata atau kalimat yang diyakini memiliki kekuatan magis atau spiritual. Dalam berbagai tradisi dan kebudayaan, mantra digunakan dalam ritual keagamaan, upacara adat, atau praktik spiritual untuk memohon kekuatan, perlindungan, kesembuhan, atau berkah dari kekuatan yang lebih tinggi, seperti dewa, roh, atau alam semesta.
Adapun ciri-ciri mantra, yaitu sebagai berikut.
- Terdiri dari beberapa rangkaian kata yang memiliki irama.
- Isinya berhubungan dengan kekuatan gaib serta dibuat dan diucapkan untuk tujuan tertentu.
- Mengandung rayuan dan perintah.
- Merupakan satu bagian yang utuh dan tidak bisa dipahami melalui setiap bagiannya.
- Mementingkan keindahan permainan bunyi.
😏
ReplyDelete👍
ReplyDeleteSERU!!! (kayanya) 😋
ReplyDeleteKasih bintang berapa ya kira-kira
Delete😏
ReplyDelete😔👌
ReplyDeleteSemangat ya
Delete👍lumayan👍
ReplyDeleteAseek
Delete😄👌
ReplyDelete👀
ReplyDeletejangan ya dek yaaa👉🏻👈🏻😍
ReplyDeleteHallo, apanya yang jangan
DeleteBapak ku garena 😎
ReplyDeleteTerima kasih 🤗
Delete👍👍👍👍👍😁
ReplyDeleteSemangat sekali 😄
Delete🫨😲
ReplyDelete🫨😲
ReplyDeleteSaya senang dalam pembelajaran kali ini saya lebih senang lagi jika wallpaper pak pras diganti dengan barcelona
ReplyDeleteWah tidak bisa, ini sangat tidak bisa🤣
Delete😏
ReplyDelete🤫🤫
ReplyDeletessstttt
Delete🫸❤️🔥🫷
ReplyDeleteLumayan
ReplyDelete😲
ReplyDeleteLumayan
ReplyDelete😊
DeleteBiasa saja
ReplyDeleteWaduuuh
Delete😊💥💥
ReplyDeleteMeledak ngga tuh
Delete😌
ReplyDeleteSemangat ya
DeleteBapak ku ea lah
ReplyDeleteEa ea
Delete